Motif remaja berinisial AYJ (17) memutilasi pegawai minimarket DS (24) di Kalimalang, Bekasi diungkap Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari. Pengungkapan motif tersebut menyusul setelah AYJ ditangkap aparat kepolisian dari Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi, pada, Rabu (9/12/2020). Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal menceritakan rumah pelaku di Bekasi Barat, Kota Bekasi digeledah polisi dari Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00.
Namun ketika digeledah, pelaku ternyata tidak ada di rumah. Polisi pun kembali mencari pelaku di sekitar rumah. Ternyata, pelaku ditemukan di tempat penyewaan PS.
"Pelaku tertangkap di tempat PS, sedang main PS," imbunnya. Setelah AYJ menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Erna mengatakan motif sementara pelaku adalah disebabkan pelecehan seksual. Kepada polisi AYJ mengaku kesal kerap dipaksa DS melakukan hubungan sesama jenis.
"Pelaku kesal sama korban karena dipaksa sodomi berkali kali sama pelaku," kata Erna saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2020). Sementara itu menurut tetangga AYJ, Emas Jumiati (45) antara pelaku dan DS dikenal warga sekitar sebagai teman dekat. Korban mutilasi itu hampir setiap pekan menginap di kediaman AYJ di daerah Kampung Pulo Gede, RT 05 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Emas Jumiati mengatakan korban dan tersangka berteman cukup dekat selama hampir setahun belakangan. "Hampir setiap Sabtu Minggu, biasanya nih dateng hari Sabtu terus main malam pulang nginep hari Minggunya baru pulang (korban)," kata Emas saat ditemui di kediamannya. Terakhir, Emas mengetahui korban datang pada Sabtu (5/12/2020), sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu, pelaku AJY tidak ada di kediamannya sehingga korban menunggu sambil berbincang dengannya. "Dia sempet nanya ke saya, pelaku ke mana, saya bilang enggak tahu keluar, terus dia nunggu di bangku depan rumah saya ini," terangnya. Tidak lama setelah itu, pelaku tiba di rumah dan keduanya langsung sama sama masuk ke dalam dan baru terlihat keesokan harinya.
"Baru keliatan lagi itu pelaku besokannya, nah itu korban enggak tahu kapan pulangnya tahu tahu si pelaku udah sendirian aja," tegasnya. Emas tidak pernah curiga sama sekali, malam hari ketika diduga kejadian mutilasi berlangsung hujan turun cukup deras. "Enggak curiga sama sekali, karena malam itu ujan kan jadi enggak keluar sama sekali, pelaku sama korban juga yang saya tahu enggak keluar sama sekali," tegasnya.
Adapun pelaku sehari hari bekerja sebagai pengamen manusia silver. Dia tinggal seorang diri di rumah setelah kematian ibu dan ayahnya. "Tinggal sendiri ibu sama bapaknya udah meninggal, kakaknya tinggal enggak jauh dari sini, paling kalau kemari cuma sekedar kasih makan kucing," paparnya.
Sementara itu Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan pelaku mutilasi itu adalah salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver. "Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres, Rabu (9/12/2020).
Alfian menceritakan rumah pelaku di Bekasi Barat, Kota Bekasi sempat digeledah polisi dari Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00. Namun ketika digeledah, pelaku ternyata tidak ada di rumah. Ternyata, pelaku ditemukan di tempat penyewaan PS.
Dia langsung mengakui semua perbuatannya ketika ditanya petugas. Sebelumnya diberitakan, potongan tubuh berupa badan tanpa kepala dan kaki ditemukan di dua lokasi berbeda yakni pertama di Jalan KH Noer Ali Kalimalang dan kedua di Jalan Gunung Gede Raya Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (7/12/2020). Lokasi pertama tepatnya berada di sebuah saluran irigasi dekat bengkel tambal ban, potongan tubuh berupa badan dari leher hingga paha ditemukan di lokasi tersebut.
Sedangkan untuk di lokasi kedua, potongan tubuh berupa lengan sebelah kiri ditemukan di sebuah tempat pembuangan sampah sementara terbungkus kantung plastik berwarna hitam. Dari hasil penyelidikan, korban diketahui bernama Donny Saputra (24), warga Mulyasari RT 003 RW 007 Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Korban diketahui bekerja di Jakarta, selama ini tinggal mengkontrak di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.