Hampir semua orang pernah mengalami penyakit yang bernama diare. Penyakit yang satu ini biasanya bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Untuk orang dewasa, biasanya mereka akan jauh lebih paham mengenai cara penanganannya. Namun tidak demikian dengan anak-anak. Sehingga ketika anak-anak mengalami diare, sebaiknya orang tua turun tangan langsung untuk membantu kesembuhannya.
Diare adalah kondisi dimana perut terasa mulas dan ingin buang air besar terus-menerus. Tinja yang dikeluarkan saat buang air besar pun tidak seperti biasanya. Dimana konsistensinya lebih encer atau cair, bahkan bisa juga disertai dengan darah.
Dan biasanya kondisi tubuh menjadi lebih lemas dari biasanya. Diare memang penyakit yang umum terjadi, namun sebaiknya patut waspada jika terjadi pada anak-anak. Jangan sampai diare pada anak menyebabkan dehidrasi atau komplikasi lain yang lebih serius.
Mengutip artikel mengenai diare di Diarepedia, umumnya diare terjadi akibat adanya virus, bakteri, ataupun parasit yang masuk ke dalam usus dan menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab diare, antara lain:
1. Alergi terhadap makanan tertentu.
Diare bisa terjadi karena alergi dengan jenis makanan tertentu, seperti gluten, laktosa, fruktosa, dan artifisial gula yang umumnya digunakan pada makanan yang bebas gula.
2. Masuknya organisme ke dalam organ pencernaan.
Adanya virus, bakteri, dan parasit yang masuk ke dalam tubuh juga bisa menjadi penyebab diare. Untuk virus penyebab diare pada bayi dan anak-anak adalah Rotavirus. Sedangkan pada orang dewasa penyebabnya adalah Novovirus, virus Norwalk, cytomegalovirus, dll. Sedangkan untuk bakteri dan parasit biasanya didapat dari makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa atau basi. Diare yang parah biasanya disebabkan oleh bakteri C.
3. Mengonsumsi makanan tertentu yang bisa memicu diare.
Ada beberapa jenis makanan yang bisa memicu diare, seperti makanan pedas, makanan asam, dan makanan berlemak.
4. Mengonsumsi obat antibiotik tertentu yang menyebabkan diare.
Obat antibiotik saat dikonsumsi bisa menghancurkan keseimbangan alami antara bakteri jahat dan bakteri baik dalam usus. Selain obat antibiotik, untuk jenis obat kanker dan magnesium juga bisa menjadi penyebab diare.
5. Operasi.
Gangguan diare biasa terjadi pada mereka yang mengalami tindakan medis operasi untuk pengangkatan kandung empedu.
6. Gangguan pencernaan lainnya.
Pada diare kronis, kondisi terjadi karena memiliki gangguan pencernaan sebelumnya, seperti penyakit celiac, kolitis mikroskopis, sindrom iritasi usus besar, dll.
Dan masih mengutip juga artikel mengenai diare di Diarepedia, untuk mengatasi diare bisa dilakukan dengan tips berikut ini:
- Melakukan pola diet makanan dan minuman yang memicu diare.
- Minum antibiotik, terutama untuk menangani kasus diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan memperbanyak air minum.
- Cukupi asupan nutrisi agar kondisi tubuh tetap terjaga.
- Menghindari beberapa makanan yang bisa memperburuk diare, seperti makanan asam, makanan pedas, minuman berkafein, sayuran mentah, makanan berlemak, dan kubis.
- Istirahat yang cukup.
- Menggunakan obat anti diare yang tepat.
Untuk tips yang terakhir, Anda bisa menggunakan Entrostop untuk membantu meredakan diare. Enstrostop tersedia dalam dua varian, yaitu Entrostop Tablet dan Entrostop Herbal Anak. Untuk orang dewasa bisa menggunakan Entrostop Tablet.
Sedangkan untuk anak-anak bisa menggunakan Enstrostop Herbal Anak untuk mengatasi diare. Di dalam obat Entrostop sudah mengandung berbagai bahan yang berguna untuk menyembuhkan diare dengan baik.