Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Rabu (27/1/2021). Melalui laman resminya, memprediksi 2 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Hari ini akan terjadi tropical Low / bibit siklon tropis 94P yang terpantau di Teluk Carpentaria. Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan Selatan Jawa Timur hingga NTT. Hal ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sistem dan disepanjang daerah konvergensi tersebut.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di Australia bagian Utara dan di perairan Barat Aceh yang membentuk perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Aceh, dan dari perairan Selatan Jawa Timur hingga NTT, yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Selain itu garis konvergensi lainnya terpantau memanjang di Selat Malaka bagian Utara, dari Semenanjung Malaka hingga Riau, dari Jambi bagian Timur hingga Kalimantan Barat bagian Selatan, di Pesisir Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara, di Laut Sulu, dan dari perairan Utara Halmahera hingga Papua. Aceh
Sumatera Utara Bengkulu Jambi
Sumatera Selatan Lampung Banten
Jawa Barat DKI Jakarta Jawa Tengah
Yogyakarta Jawa Timur Bali
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Utara
Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara Maluku Papua
Riau Kalimantan Selatan Samudera Hindia selatan Bali
Samudera Hindia selatan NTB Selat Sumba bagian barat Laut Sawu bagian selatan
Samudera Hindia selatan Sumba Sabu Perairan selatan Kupang Rote Samudera Hindia selatan Kupang Rote
Laut Banda utara bagian barat Laut Banda utara bagian timur Laut Banda selatan bagian barat
Laut Banda selatan bagian timur Perairan Sermata Leti Perairan Babar
Perairan Tanimbar Laut Arafuru bagian barat Perairan Kai
Perairan Aru Laut Arafuru bagian tengah Perairan Sukabumi Cianjur
Perairan Garut Pangandaran Perairan Cilacap Perairan Kebumen Purworejo
Perairan Yogyakarta Samudera Hindia selatan Jawa Tengah Laut Natuna Utara
Selat Sunda bagian selatan Perairan selatan Banten Samudera Hindia selatan Banten
Perairan barat Pagai Perairan barat Sipora Perairan barat Siberut
Samudera Hindia barat Mentawai Perairan timur Enggano Samudera Hindia barat Bengkulu
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan Perairan Obi
Perairan timur Halmahera Perairan selatan Jawa Timur Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Perairan barat Lampung Selat Sunda bagian barat Samudera Hindia barat Lampung
Perairan selatan Jawa Tengah hingga P.Sumba Perairan utara Jawa Tengah Jawa Timur Laut Bali
Selat Sumba Laut Sawu Perairan Kupang P.Rote
Perairan utara Kep.Flores Perairan Kep.Sangihe Laut Seram
Perairan Kep.Tanimbar Perairan Kep.Kei Kep.Aru Laut Arafuru
Perairan Yos Sudarso Perairan selatan Merauke Perairan Papua Barat P.Biak
Teluk Cendrawasih Perairan utara Papua Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan 6 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur Tenggara dengan kecepatan 6 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Perahu Nelayan(Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m) KapalTongkang(Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry(Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m) Kapal Ukuran BesarsepertiKapal Kargo/Kapal Pesiar(Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggidiminta agartetap selalu waspada.
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Rabu (27/1/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.